Aku merasakan ngeri sekaligus rasa lega yang bersamaan. Ngeri karena aku pernah tidak mengalami haid selama setahun-an karena KB 3 bulan. Saat itu hanya flek dikit-dikit saja dan itu pun sesekali. Tapi sekaligus merasa lega karena setelah aku lepas KB, alhamdulillah Haid ku mulai lancar sampai sekarang ini.
Galau memilih jenis KB setelah melahirkan
Sebagaimana kebanyakan Bunda-bunda pada umumnya, aku sempat merasakan galau dalam memilih KB. Milih KB medis, banyak efek sampingnya seperti hormon tubuh yang tidak menentu. Bisa jadi tubuh menjadi gendut atau bahkan kurus. Juga efek lainnya seperti haid tidak teratur.
Ingin melakukan KB alami, aku tidak berani. Karena takut kebobolan. Hehee.. Yap! Melahirkan secara SC akan lebih riskan jika jarak lahir anak tidak diberi jarak. Apalagi jika anak yang masih menyusui dan butuh perhatian, tapi kita malah punya baby lagi. Merasa kasian aja sama kakaknya nanti. Jadi itu beberapa hal yang aku pertimbangan sehingga memutuskan harus KB medis untuk cari aman.
Baca juga: Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memberi obat pada anak
Setelah konsultasi dengan bidan, aku disarankan untuk melakukan KB suntik 3 bulan. KB ini paling aman untuk ibu yang menyusui karena tidak mengganggu produktivitas ASI. Dan aku menyetujuinya. Karena setelah aku tanya dengan ibu-ibu yang lain, mereka juga banyak melakukan KB suntik 3 bulan atau 1 bulan. Fix aku dan suami sepakat memilih jenis KB satu ini.
Sering pusing setelah KB Suntik dan tidak haid
Tidak Haid efek KB suntik 3 bulan |
Sering banget ke bidan dan mengonsumsi paracetamol buat mengurangi rasa sakit kepala yang aku derita. Sementara untuk keluhan tidak haid, bidan menyarankan untuk selang-seling antara KB suntik dengan mengonsumsi pil KB yang diminum setiap hari 1 butir. Aku sudah melakukan itu, namun haid ku masih belum lancar. Tetap hanya flek saja dan pusing masih sering aku alami.
Bebas dari KB dan memilih KB alami
Komunikasi dengan pasangan untuk memilih jenis KB apa yang ingin digunakan |
Bagaimana jika KB alami gagal dan kami kebobolan? Nggak apa. Berarti itu udah rezki kami dikasih Allah. Insyallah kita juga udah siap untuk itu. Namun Alhamdulillah sampai saat ini hingga anak aku berumur kurang lebih 18 bulan, program KB alami kami berjalan dengan baik. Mens aku juga teratur, pusing kepala pun jarang aku alami. Lega banget rasanya setelah bisa lepas dari KB medis. Aku merasa lebih sehat aja sekarang. Hehee..
KB alami apa sih yang aku lakukan? Kami melakukan KB "Tembak luar". Banyak yang bilang KB ini tidak menjamin, karena sperma bisa saja membuahi sel telur tanpa disadari. Namun Alhamdulillah sejauh ini kami berhasil. Memang kontrol utamanya ada pada suami.
Namun, ada beberapa jenis KB alami yang bisa menjadi pilihan untuk mencegah kehamilan. Diantaranya:
1. Tidak berhubungan di masa subur istri.
Tidak berhubungan di masa subur istri, salah satu cara KB alami |
2. ASI Ekslusif
Asi ekslusif bisa menjadi salah satu pilihan untuk KB alami, ya Bunda. Jadi jangan khawatir untuk menyusui bayi kita. Selain itu juga buat meningkatkan bounding dengan si kecil.
3. Tembak luar (mengeluarkan penis sebelum ejakulasi)
Dalam KB alami satu ini, Suami adalah kunci utamanya karena ia yang memahami dirinya. Jadi pastikan briefing dengan matang sama suami sebelum berhubungan ya, Bunda. Jangan sampai si Bapak lose kontrol. Hihihii..
Baca juga: Bukan anak nakal
4. Menggunakan kondom
Ini juga cara paling aman buat mencegah kehamilan. Agar sperma tidak langsung masuk ke dalam vagina. Namun cerita cari cerita, katanya ini agak kurang nyaman digunakan saat awal-awal pemakaian.
Nah, itu adalah beberapa pilihan KB alami buat ayah dan bunda. Tentu tiap KB punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Banyak yang berhasil melakukan KB alami ini namun banyak juga yang gagal..
Alhamdulillah aku dan suami termasuk yang berhasil berkat kerja sama yang baik. Dan komitmen dari suami pastinya. Hehe..
So, buat Bunda-bunda yang saat ini sering mengalami keluhan akibat KB Medis namun belum yakin mau KB alami, semoga segera dikasih solusi, ya Bund.. Jangan lupa diskusikan dengan Pak Suami kalau mau KB alami.
Apapun itu, support suami adalah koencji mau KB jenis apapun yang Bunda pilih. Semangattt.. 🤗
Semoga pilihannya yang terbaik ya, Bund. Memang ada untung ruginya KB apapun itu, dan cocok-cocokan. Kalau saya pakai IUD sudah 10 tahun (per 5 tahun ganti) dan hampir enggak ada masalah.
BalasHapusPemilihan alat kontrasepsi ini sangat penting ya menurutku. Calon pengguna KB harus tahu betul risiko dan angka keberhasilannya. JAngan lupa libatkan suami sejak awal. Kalau saya sih pake KB alami saja... Alhamdulillah berhasil
BalasHapusdulu saya gagal hehehe
BalasHapusmenggunakan sistem kalender (tidak berhubungan di masa subur), eh jebol juga
Kata dokter sih, jangan menggunakan cara ini kalo pernah hamil
Karena istrinya subur sehingga siap dibuahi
Saya masih KB alami, tapi segera akan pasang KB medis mbak, soalnya tamu bulanan sudah hadir.
BalasHapusPilihan Saya IUD karena sering lupa kalau harus terjadwal minum pil atau suntik
Balik lagi sesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing ibu dan hasil kesepakatan dengan suami ya.
Salah satu alasan saya dulu ngga pake KB adalah takut ngaruh ke BB 😁
BalasHapusAlhasil anak baru 1 tahun eh udh hamidun lagi hihii...
Adek saya masih gadis minum pil KB, tujuannya supaya kulitnya bersih, eh beneran dong cerah dan bersih banget
Ya ampuuuun serem banget mba yg darah 3kg itu, dulu aku 10 bulan ga haid setelah melahirkan, was was karena aku ga di kb tp alhamdulillah aman sampe sekarang haid lancar meskipun aku ga pernah pk kb yg penting suami punya pengendalian diri yang baik hehehe
BalasHapusKomunikasi adalah kunci ya Mba, mau pakai jenis kb apapun, pasti pilihannya ada di suami dan istri. Dan tentunya suami harus lebih bisa mengendalikan diri
BalasHapusYa Allah tumornya besar sekali itu ya, beratnya sampai 3kg. Hal serupa pernah dialami oleh istrinya om saya. Lama ga haid juga. Pas periksa ternyata ada tumor, dan beratnya sekitar 3kg itu juga. Sedihnya tuh karena masalah itu dia ga hamil-hamil. Bahkan sampai meninggal, tidak punya anak karena ada masalah di rahim itu.
BalasHapusSaya sendiri ga pakai KB suntik gitu mbak. Pakai kondom saja. Sejak anak lahir sampai sekarang udah pada gede dan kuliah, masih pakai kondom.
Referensi buat pemilihan di saat yang tepat disesuaikan dengan konsultasi tenaga medis agar aman di kemudian hari
BalasHapusSaya nggak pernah niat KB.
BalasHapusTapi pernah gunakan kontarsepsi kondom dan pil KB sih, yang kondom pas abis lahiran anak pertama, kebetulan tinggal di rumah mertua, ya ampuuunnn ribuuuttt aja ibu mertua biar saya nggak hamil dulu, wkwkwkw.
Saya malas pake KB akhirnya pilih kondom.
Lalu pernah pakai pil KB, tapi ga niat KB sih, buat menormalkan menstruasi malah :D
Alhamdulillah sih ga ada efek samping, padahal pakai pil yang murmer.
Cuman nggak tahan karena tiap hari harus minum, akhirnya cuman 3 bulan aja, abis itu nggak lagi, karena menstruasi udah normal.
Saya juga pakai aplikasi kalender nih, tapi dengan riwayat saya memang nggak gampang hamil sih, anak pertama dulu, saya baru hamil setelah 7 bulan menikah.
Anak kedua lahir, setelah si Kakak usia 7 tahun tanpa pernah benar-benar KB :D
Selalu komunikasi sama pasangan adalah kunci, ya. Apapun KB yang dipilih asalkan nyaman dan tidka begitu dirasa mengganggu efeknya bisa dilakukan
BalasHapusNambah pengetahuan buat aku yang belum nikah ehehe. Jadi ternyata jenis-jenis KB alami itu bukan cuma pakai kondom aja ya mba. Noted nih
BalasHapusAku sesungguhnya pernah mengikuti KB alami ini.
BalasHapusTai gak berhasil euii.. Jadi pilih KB non-hormonal.
Alhamdulillah, bisa lepas pasang langsung kalau sudah expired, gak perlu istirahat.
Btw,
Aku juga instal apps my kalender. Alhamdulillah, so far pas banget waktu yang ditunjukkan di apps tersebut.
Sama banget denganku, gak bisa pakai suntik atau pil KB, melayang mual mau pingsan, kata dokter lebih baik bapaknya aja yang pakai alat KB, jangan ibunya terus. Aaah, happy deh..
BalasHapussaya pengguna kb nih. kemarin sempat kebobolan anak ketiga karena gak kb, makanya setelah lahiran anak ketiga langsung buru-buru kb, takut kebobolan lagi. Tapi setelah pake kb, haid memang gak terlalu lancar
BalasHapusWah informatif sekali... Jadi banyak cara yang bisa dilakukan untuk KB, bisa dilakukan sebagai pengganti KB pil ya
BalasHapusaku gara-gara nggak ada KB yang cocok sejak usai melahirkan anak pertama, jadilah selam abertahun-tahun pakai kondom akhirnya. Nyaman-nyaman aja sih, apalagi jaman sekarang ada banyak macammnya
BalasHapusOalah pantesan kakak saya pusing melulu bawaanya setelah pasang alat KB ternyata berpengaruh ya coba saya kasih artikel ini ke beliau .
BalasHapus