Di ujung jalan aku melihat
Seorang wanita tua menangis di tangga
Memegang surat tanda perpisahan
Sementara di sudut rumah aku menatap
Seorang bocah kecil merengek
Meminta pelukan di punggungnya yang bungkuk
Dan diseberang jalan aku melihat
Seorang gadis kecil bermain boneka
Tertawa bahagia tanpa tau apa yang wanita tua itu rasa
Berceloteh, meloncat, berlari, kembali bermain
Samar aku dengar, cerita bahagia satu keluarga
Namun pengetahuan apa yang gadis kecil itu tau?
Surat ayahnya telah pulang
Kali ini bukan surat berisi rindu dengan sejuta cinta.
Tapi surat berisi kata berjuta duka
Menggores hati ibunya
Lebih perih dari sayat sembilu
Kemana cinta itu??
Tiada ku duga!
Bocah itu kian merengek
Diiringi dengan ratapan wanita tua yang pilu
Hidup ini tidak adil!
Beban derita yang dicurahkan oleh ayah dari anak-anaknya
Ohh.. tangisan wanita tua
Sungguh malang nasibmu
Lebih perih dari sayat sembilu
Kemana cinta itu??
Tiada ku duga!
Bocah itu kian merengek
Diiringi dengan ratapan wanita tua yang pilu
Hidup ini tidak adil!
Beban derita yang dicurahkan oleh ayah dari anak-anaknya
Ohh.. tangisan wanita tua
Sungguh malang nasibmu
Dek neng pandai berpuisi pula rupanya.. Keren...
BalasHapusHehee.. bisa aja mbx nii
HapusDek neng pandai berpuisi pula rupanya.. Keren...
BalasHapusBocah yang merengek diiringi ratapan wanita tua yang pilu,,hati siapa yang tak iba?
BalasHapusSyedihhhh y kakk..
HapusSedih puisi nya
BalasHapusLuar biasa pinter juga buat puisi
Mbx bisa aja.. hehee
HapusWah, meleleh bacanya
BalasHapusJgn meleleh nian Mak. Hehe
HapusDek, ayahnya meninggal ato menggugat cerai sih dek? Sedih bacanya huhuuu
BalasHapusantara 2 itulah mbx. Hehee.. antara cerai dan meninggal.
Hapus